Bahwa ayat ini berkaitan dengan cerita tentang sekelompok pasukan perang yang diperintahkan pemimpinnya untuk senantiasa menjerumuskan diri kedalam api unggun, bertepatan dengan hal tersebut turunlah ayat tersebut sebagai bantahan bahwa taat kepada pemimpin harus dilihat dan diseleksi terlebih dahulu. Dilihat dari asas manfaat, dilihat dari
BukuNarasi Syarhil Qur'an jilid pertama ini pada dasarnya merupakan kumpulan teks-teks Syarhil Qur'an baik yang penulis buat sendiri atau atas hasil revisi, rekonstruksi penulis terhadap teks-teks yang telah dibukukan oleh LPTQ Jawa Barat dan Banten.
MelindungiSantri dari Predator Seksual Berkedok Agama. Dok. Pribadi. AKHIR-AKHIR ini kita disuguhkan pemberitaan kasus pelecehan seksual di pesantren, seperti kasus yang diduga dilakukan anak kiai di Ploso, Jombang, kepada beberapa santrinya. Sebelumnya, kita juga disuguhkan pemberitaan dugaan pemerkosaan santri oleh pemimpin pesantren di
Misykat(Kumpulan Naskah Syarhil Quran) Semoga terbitnya buku kecil ini membawa manfaat, utamanya dalam upaya menumbuhkan kecintaan kita pada ajaran Al Qur'an. Tentu saja buku ini jauh dari sempurna , untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Demikian pengantar ini kami sampaikan, apabila ada yang kurang berkenan kami mohon maaf
Contoh Syarhil Quran Tentang Maulid Nabi Syarhil Quran: Meneladani Akhlak Nabi. بسم الله الرّحمن الرّحيم. الحمدلله، والصّلاة و السّلام على رسول لله، سيّدنا محمد إبن عبد لله، وعلى آله ومن الوّله، ومن تبع الهده، إلى يوم الخشرة و النّدامة، أمّابعده.
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (QS. Al-Furqân [25]: 63). Hadirin yang dimuliakan Allah…
PengertianMusabaqah Syarhil Quran; Teks Syarhil Quran Terbaru. 1. Melestarikan Lingkungan Hidup Perspektif Al-Qur'an. DOWNLOAD TEKS MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP PERSPEKTIF AL-QUR'AN; 2. Membangun Etos Kerja Dalam Memajukan Bangsa. DOWNLOAD TEKS MEMBANGUN ETOS KERJA DALAM MEMAJUKAN BANGSA; 3. Peran Keluarga Dalam Membentuk Generasi Yang Qur'ani
Sebagianulama lain berpendapa t, bahwa lafal Al-Qur'an adalah ismu musytaq, namun mereka masih terbagi ke dalam dua golongan: Golongan pertama diwakili, antara lain oleh Al-Asy'ari (Zarkasyi, 1, 1400:278). Yang berpendapa t kata Al-Qur'an diambil dari kalimat " Qaranat asy-syai'u bis-sya'i idza dhammamatuh ilaihi .".
Mengenaiayat di atas, Ibnu Katsīr menjelaskan bahwa Allāh melarang umat Islam untuk memaki tuhan orang-orang musyrik walaupun ada nilai kemaslahatan dalam makian tersebut. Sebab, akan terdapat mafsadah/kerusakan yang lebih besar yaitu sikap mereka yang memaki Tuhan orang-orang yang beriman. Dengan adanya larangan tersebut, sikap saling menghargai antar pemeluk agama seharusnya ditampilkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu [946], dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari 'alima - ya'lamu yang berarti tahu atau wawasan.
ipXi. Related PapersMultatuli mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran khatulistiwa. Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana sekeping tanah sorga yang di hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan tersebut menggambarkan bertapa indah dan hebatnya sumber daya alam yang kita miliki. Kita Negara kaya, sumberdaya kita potensisal, tanah kita pun subur, Namun kenyataannya masih banya rakyat yang berada dibawah garis kemiskinan, bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus sekolah, bahkan rakyat mati menderita kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan Sumber daya alam yang kita miliki belum dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan dieksploitasi dikikis habis oleh bangsa-bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru. Bahkan akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang dibungkus sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang nampak adalah krisis lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan ozon di atmospir, hingga ancaman terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia. Fenomena tersebut menandakan ketidak harmonisan hubungan manusia dengan alam raya, akibatnya dirasakan oleh manusia sendiri. Sebab " if the habitat was cared will give function but if not it would make destroy ". Jika alam lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika dibiarkan akan menimbulkan bencana. Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam History Of Civilization in England. Melihat betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini kita akan membicarakan tentang, " Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam " , dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 Pada dasarnya buku ini lahir dari ketidakpuasan penulis terhadap para pengkhutbah era ini yang sering kali “sembarangan” dalam berkhutbah, dengan cara menghilangkan berbagai rukun yang seharusnya tidak boleh ditinggalkan karena akan merusak ibadah jum’at tersebut. Entah apakah karena lupa atau tidak tahu, atau memang berbeda prisnsip namun tidak mau untuk bertanya dan bertoleransi sebagai sikap penghormatan terhadap pola ditempat ia berkhutbah yang berbeda dengannya. Padahal sejarah telah mengajarkan tentang bagaimana harus saling menghormati di dalam beribadah meskipun berbeda secara prinsip. Contohnya adalah, kisah yang sangat populer di tanah Batavia, di mana Buya Hamka pada suatu hari dipertanggungjawabkan sebagai imam dan khatib di Masjid al-Azhar, Kebayoran, Jakarta Selatan. Akan tetapi saat itu seorang tokoh Nahdhatul Ulama’ NU Kiai Abdullah Syafie datang untuk shalat Juma’at di sana. Pada saat itu, begitu bahagia Buya melihat kedatangan tokoh ulama Betawi tersebut, dan akhirnya meminta beliau Kiai Abdullah untuk menaiki mimbar menggantikannya sebagai khatib. Buya juga meminta supaya adzan dikumandangkan sebanyak dua kali untuk menghormati kebiasaan yang diamalkan di masjid-masjid NU yang berpegang dengan mazhab al-Syafie. Jadi, bukan hanya mimbar Jumaat yang diserahkan, bahkan adzan pun ditambah menjadi dua kali, semata-mata karena Buya Hamka menghormati pendapat sahabatnya. Inilah contoh dua orang tokoh ulama Indonesia sejati yang ilmunya mendalam dan wawasannya luas. Siapa yang tidak mengenali Buya Hamka, pengarang kitab Tafsir al-Azhar yang hebat. Demikian juga siapa yang tidak mengenali Kiai Abdullah Syafi’i, salah seorang pengasas dan pemimpin Perguruan Asy-Syafi’eyah, di mana secara umumnya para ulama Betawi masa kini adalah murid-murid beliau. Untuk itu, melalui buku Kumpulan Khutbah ini, penulis ingin sekali mengingatkan kepada seluruh pengkhutbah di negeri ini agar dapat mengedepankan ilmu dan akhlak sehingga isi khutbah dapat masuk dan meresap di hati sanubari para pendengarnya dan di implementasikan dalam seluruh sendi-sendi kehidupannya. Oleh karenanya, intisari yang penulis masukkan di semua judul-judul khutbah di dalam buku ini merupakan refleksi Islam Indonesia yang berdasarkan pada sebuah kaidah fiqh al-muhafazhah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah, yakni tetap menjaga tradisi keilmuan yang baik yang lahir dari di zaman salaf al-shalih, akan tetapi juga harus dapat merespon hal-hal baru modernitas yang baik yang hadir VETERAN Vol. 1 No. 6. Desember 2011 Salam Redaksi Majalah Veteran No. 6 Desember2011 ini diterbitkan pada bulan Januari 2012 karena menampilkan kegiatan HUT LVRI ke-55, yang dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2012. Di dalam edisi ini antara lain memuat biografi Letjen TNI Purn Purbo S. Suwondo, perihal Tantangan Masa Depan yang akan dihadapi oleh LVRI Pasca Veteran Pejuang yang secara alamiah akan meninggalkan kita semua, serta masih mengulas posisi Indonesia dalam Ketegangan yang memuncak di Asia Timur sebagai kelanjutan dari ulasan yang telah dimuat pada majalah terbitan Vol. 1 No. 5 September 2011. Dikenang pula perjuangan yang dilakukan oleh Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Supratman, Semangat Patriotisme John Lie pada masa perjuangan kemerdekaan, serta catatan dari Sukarelawan Guru pada masa Dwikora. Sebagaimana pada beberapa terbitan yang lalu kami mengharapkan untuk berbagi pengalaman dalam mengisi terbitan - terbitan yang akan datang, khususnya pengalaman – pengalaman dalam perjuangan kemerdekaan maupun perjuangan pembela serta pemikiran - pemikiran yang bermanfaat khususnya bagi generasi penerus dalam mengisi pembangunan Bangsa dan Negara. RedaksiRentang panjang perjalanan Ikatan Pelajar Muhammadiyah IPM selama ini berada di tengah liku-liku kehidupan kebangsaan dan keummatan yang mengalami proses deviasi-deviasi dari arus utamanya, untuk membangun kehidupan kebangsaan yang damai, adil, dan sejahtera. Eksistensi IPM pun, mengalami dinamika yang hampir serupa. Tentu tidak bisa dinafikkan, bahwa perjalanan IPM telah memberikan warna bagi entitas-entitas yang lain. Paling tidak IPM telah memberikan warna bagi dirinya, sehingga menampilkan sosok yang tampilmemberikan warna dinamis-progresif dalam melakukan perubahan cara pandang word-view, prilaku, ideologi gerakan dan lain-lain, yang telah memberikan artikulasi-reflektif-transformatif bagi pengembangan IPM. Di usianya yang sudah 52 tahun sejak kelahiran 18 Juli 1961, bukanlah waktu yang cukup untuk menunjukkan sebuah eksistensi yang established. Namun juga, bukan waktu yang singkat untuk mengukir sejarah pergerakan yang dinamis mengikuti arus besar perubahan yang memang cepat dan serba uncertainty ini. Lantas di usia sedemikian itu, apa yang sudah diperbuat IPM? Apa pula yang hendak dilakukan what next? Tentu jawabannya dikembalikan kepada pasukan inti IPM. Lantas, siapa stake holder itu? Jawabannya adalah kita semua, yang senantiasa harus bercermin dari realitas yang ada, untuk meyakini bahwa diri kita bukan entitas yang paling eksistensial, bahkan mungkin kalau mau jujur kita mungkin masih tertinggal dari yang lain.
88% found this document useful 16 votes13K views3 pagesDescriptionMateri perlombaan MTQ cabang Syarhil Qur'an mengenai keutamaan © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?88% found this document useful 16 votes13K views3 pagesSyarhil Keutamaan IlmuDescriptionMateri perlombaan MTQ cabang Syarhil Qur'an mengenai keutamaan descriptionJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang telah melimpahakan rahamat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul diacara yang baik ini, yaitu MTQ di Kec. Sabak Auh. Sholawat dan salam kita haturkan kepada ananda dari Abduloh, buah hatinya Siti Aminah, intanya umat islam, yaitu Nabi besar MUHAMMAD SAW. Semoga kita senantiasa untuk menjadi umat yang setia sampai akhir zaman nanti. Amin… amin…. yaaaa robal alamin Yang kami hormati dewan hakim Hadirin walhadirot rohimakomullah Dalam menghadapi masa depan remaja yang lebih baik, yang sangat menentukan adalah ilmu pengetahuan, apa lagi kehidupan dizaman sekarangan ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih. Berbagai masalah yang dihadapi semakin kompliks dan rumit yang semuanya ini memerlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan dalam. Apa bila anak-anak yang lemah ilmunya tidak menyeyam pendidikan dengan baik, lantas bagai mana menggapai masa depan yang lebih cerah dalam menghadapi zaman yang penuh tantangan ini, Jika hendak mengenal orang yang mulia Lihatlah kepada kelakuan dia Jika hendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tidaklah jemu Izinkan kami untuk melanjutkan Dengan membawa syarahan Al-Qur’an Yang berjudul “REMAJA ISLAM BERWAWASAN MODERN” Reformasi telah berubah segala gaya hidup menjadi trend masa kini, kemajuan teknologi yang sangat pesat. Hal ini merupakan salah satu ciri zaman era globalisasi, merupakan kewajiban bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman ini. Mari kita dengar, firman Allah SWT, THAAHAA ayat 114, yang sekaligus sebagai landasan normative syarah kami, yang akan dilantunkan oleh koriah kami yang berbunyi 114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari alima – ya’lamu yang berarti tahu atau wawasan. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang wawasan dengan kata knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Kita sudah banyak tahu, kita sudah sering mendengar, atau membaca mengenai era globalisasi. Salah satu aspek positif adalah terbukanya jalur komunikasi dan informasi yang sangat luas dan hampir tak berbatas. Rekan-rakan tentu sudah sering mendengar orang bicara mengenai internet, homepage, G mail, dll. Kecanggihan teknologi ini sangat membantu kita mendapatkan informasi dengan sangat cepat, tepat dan akurat. Begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dan ketahui melalui jaringan internet, yan gsemuanya semata-mata bergantung kepada kemauan kita untuk menekuni manfaat fasilitas ini. Didalam era globalisasi, kita juga dapat melihat adanya perubahan-perubahan ke arah perdagangan bebas, yang nantinya akan memperlancar kegiatan bisnis, dan transportasi antar negara. Jeff Zeleski, seorang pakar komunikasi dunia dalam bukunya “Spiritualitas Cyberspace” menyatakan Jaman sekarang ini, bekembangya dunia Informasi dan komunikasi sudah sampai pada tahap yang menghiraukan, konsekuensinya ncik-ncik. Satu sisi melahikan nilai-nilai nan elok dan bisa mengangkat taraf hidup umat manusia. Tapi pada sisi lain tuan puan, bekembangnya informasi baik lewat koran, tv, radio. Kalaulah tidak dibungkus dengan nilai-nilai budaya nan merujuk pada agama, hanya akan melahirkan keresahan, kerusakan, bahkan kehancuran bagi kita semua. Lantas timbulah pertanyaanya ? Sebagai remaja muslim, bagaimana seharusnya sikap seorang remaja muslim, untuk mempersipkan dri dalam mengadapi tentangan yang akan kami hadapi dalam era globalisasinanti ? Dan bagai mana seorang remaja muslim, dapat tetap mempertahkan nilai-nilai islam dalam dirinya ? lantas . Apakah yang seharusnya diperbuat oleh seorang remaja muslim, untuk selalu berjalan dijalan Allah, sambil menyesuikan diri dengan perubahan zaman ini ? Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana kedudukan ilmu dalam ajaran islam. AL qur’an telah mengajarkan bahwa ilmu dan para ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadis nabi menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib, atau hanya Ilmu tertentu saja ?. Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu dewasa ini. Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama untuk melakukan pengelompokan ilmu menurut sudut pandang masing-masing, meskipun prinsip dasarnya sama , bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah SWT, maka wajib bagi manusia untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara tersebut, seprti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji ,mengakibatkan wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut . Demikianlah nampaknya semangat pernyataan Syech Zarnuji, akan tetapi sangat di sayangkan bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain “Ilmu Perbuatanl” tersebut lebih jauh di dalam kitabnya. Dalam menghadapi dan menyongsong era globalisai ini, setiap remaja harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, remaja muslim harus mampu berbicara diforum internasional, dan ini hanya bisa dilakukan dengan bekal ilmu yang cukup, Pada usia kita yang masih muda ini, selagi kita mempunyai banyak waktu dan kesempatan, janganlah sampai menyia-nyiakan diri kita, ambillah manfaat sebanyak-banyaknya dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkatkan perstasi akademis kita, bekali diri, agar nanti kita semakin siap untuk menjawab tantangan era yang modern ini. Sebagai remaja dan pemuda generasi penerus bansa, kita harus berwaspada terhadap dampak negative yang terbawa akibat zaman ini. Kewaspadaan ini akan tercapai apa bila kita mempunyai iman dan takwa yang kokoh. Kita wajib mendalami ilmu agama dan mengamalkan sebaik-baiknya. Jadi, sekarang semuanya tergantung kepada kita, akankah kita pasrah begitu saja dalam menyongsong era modern ini ? akankah kita menjadi generasi yang hanya mampu berdiam diri saja, menyaks ikan setiap orang berlomba-lomba dalam kemajuan ? apakah kita akan membiarkankan diri kita terlindas oleh kemajuan, sehingga kaum kita menjadi kaum terbelakang ? apakah kita akan terbawa oleh dampak negatif dari perubahan tersebut ? Marilah kita renungkan firman Allah, dalam Ar-Ra’d ayat 11 “ Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu berusaha merubah nasibnya sendiri” Dapat kami simpulakan bahwa, remaja adalah tongkat maju mundurnya suat Negara. Unuk itu, kepada pemerintah, ulam dan umaroh mari ! lebih kita dekatkan para remaja pada Al-Qur’an dan hadis, agar terciptanya remaja yang beretika, bermoral, remaja yang berkualitas, remaja yang mempu berkarya, bukan remaja yang hanya bisa bergaya dan tidak bermoral. SELAMATKAN NEGRI, JIWA, BANGSA, DAN AGAMA.